Nilai Kehidupan

Bapak Dan Ibu Yang Kami Hormati,


Pendidikan di manapun bukanlah mencari piala, nilai, atau penghargaan !!! Sekali lagi tidak. Pendidikan memiliki nilai-nilai mulia untuk mendidik anak-anak kelak menajdi manusia yang berguna bagi dirinya, keluarganya, orang-orang tercinta, dan mungkin untuk negara.


Di sinilah peran besar orang tua untuk mendidik anak-anaknya semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Peran orang tua sangat besar dalam pendidikan anak.


Maka di sekolah atau di kampus hanyalah media belajar, tempat belajar, tempat sosialisasi bersama teman dan guru. Pendidikan tidak hanya menguasai ilmu akademik semata.


Apalah arti pendidikan akademik sangat bagus namun nilai-nilai pendidikan yang lain tidak mendukung ?


Para orang tua harus sadar bahwa pengalaman orang tua sangat besar mempengaruhi hasil pendidikan anak-anak di sekolah. Mau tak mau atau suka tak suka peran orang tua turut adil besar dalam pendidikan anak.


Pendidikan memberikan pengaruh besar kepada pola pikir anak, pola kehidupan anak, dan pola menatap masa depan anak itu sendiri.


Orang tua harus berperan aktif mendidik anak-anak karena kesempatan dna waktu lebih banyak daripada di sekolah !!!!

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H

Kami mengucapkan selamat Idul Fitiri bagi yang merayakannya. Amin





SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H

SEMOGA ADA PERUBAHAN POSITIF BAIK KECIL HINGGA BESAR PADA DIRI KITA MASING-MASING.

KARENA PERUBAHAN ITU MEMBAWA DAMPAK LUAR BIASA BAIK DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN BAHKAN SEMUA MAHKLUK DI DUNIA INI.

KALAU TIDAK ADA PERUBAHAN SUNGGUH SIA-SIA SELAMA IBADAH BULAN RAMADHAN INI, AMIN, SEMOGA.

Perhatian Orang Tua Terhadap Anak

Bapak Dan Ibu Yang Kami Hormati,


Pendidikan anak selalu bertambah sesuai usianya. Jenjang pendidikan yang bertingkat sangat diharapkan meningkatkan pula kemampuan pola pikir, pola sikap dan pola keimanannya.


Hal wajar apabila pendidikan salah satu mencerdasakan manusia di semua kelas ekonomi.


Persoalan muncul ketika orang tua kurang menaruh perhatian terhadap perkembangan pendidikan anak-anaknya selama di rumah. Anak-anak tetaplah anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih dari orang tua.


Perkembangan jaman turut mempengaruhi pola kehidupan manusia di dunia ini.


Kerasnya persaingan merebutkan prestasi kerja membuat peta persaingan semakin sengit. Hukum alam mengatakan bahwa siapa yang kuat dialah yang keuar menjadi pemenangnya berlaku di semua kalangan.


Ada kalanya yang kalah menajdi stress lalu menjadi pecundang bagi manusia lainnya.


Manusia-manusia yang berubah wujud menjadi SRIGALA bagi kehidupan manusia lainnya. Merampas, merampok, bahkan membunuh untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.


Manusia-manusia lain dianggap lemah dijadikan korban nafsu kebinatangannya. Padahal sudah mengenyam pendidikan sehingga memahami kesalahnnya. Akan tetapi perbuatan tersebut dianggap hal biasa dan menjadi pekerjaannya.


Inilah salah satu kegagalan terbesar bagi orang tua mendidik anak-anaknya di rumah !!!!! Anak tetaplah anak karena selama dipenjara ada kalanya mereka selalu kangen dan rindu akan cinta kasih orang tua.

Mendidik Dengan Hati

Bapak dan Ibu Yang Kami Hormati,


Pendidikan selalu menghasilkan hasil pola pikir yang maksimal bagi peserta didik. Minimal hasil pendidikan selalu positif bagi semua anak-anak.


Entah belajar di sekolah mana minimal pendidikan sengaja menciptakan produk olahan yang berkualitas dari sisi keilmuan, moralitas dan keyakinan.


Nah, bapak dan ibu sebagai wali murid bahwa pendidikan bukan hanya tergantung pada bapak dan ibu di sekolah. Karena berbicara pendidikan bukan hanya soal penguasaan ilmu semata.


Pendidikan adalah model global, keseluruhan, totalitas, yang melibatkan orang tua sebagai pemegang utama kendali anak-anak.


Para guru kemungkinan hanya sebagian mendidik anak-anak di sekolah. Namun kesempatan terbesar anak adalah di rumah bersama orang tuanya.


Orang tualah yang menjadi penentu anak itu sendiri. Maka orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anak pula dengan caranya masing-masing.


Poin pentingnya adalah orang tua harus selalu terlibat selama proses pendidikan itu berlangsung.

Kelulusan

Bapak dan Ibu Yang Kami Hormati,


Apa arti kelulusan bagi anak-anak ???? Apakah anak-anak sekolah dasar hingga perguruan tinggu memahami arti sebuah kelulusan yang sebenarnya !!!!


Secara teori lulus atau kelulusan selesai menempuh sekolah dengan gelar dan ijasah sebagai bukti.


Sekali lagi yes...secara teori anak-anak sudah selesai menyelesaikan proses belajar di tempat dengan berbagai aneka pelajaran yang telah dipelajari.


Namun...kalau dipahami lebih dalam kelulusan bukan sekedar mendapat ijasah semata. Karena pertanyaan terbesar adalah apakah anak-anak yang belajar di SD hingga perguruan tinggi benar-benar mampu menguasai ilmu selama mengikuti proses belajar ???


Pertanyaan ini sangat penting karena akan menentukan masa depan anak itu sendiri. Bukan orang tua. Anak itu sendiri apakah mampu melanjutkan proses selanjutnya.


Pertama, apakah akan mengembangkan ilmunya ?


Kedua, justru menyimpang dengan mencari pekerjaan


Ketiga, tidak memahami sepenuh hati


Keempat, justru binggung dengan ilmu yang di dapat


Mengapa bisa demikian karena tidak sesuai ilmu yang didapat di sekolah atau perguruan tinggi??? Banyak contoh soal hal ini meski ada juga yang selaras dengan ilmu.

Impian Anak-Anak

Bapak dan Ibu Yang Kami Hormati,


Orang tua adalah contoh, panutan bagi anak-anaknya. Orang tua ibarat cermin bagi anak-anaknya. Segala hal yang dilakukan oleh orang tua akan berimbas pada anak.


Anak-anak memang tidak akan memprotes langsung tindakan orang tua.


Namanya anak-anak tetaplah anak-anak namun semua tindakan orang tua akan terekam dalam benak anak-anak. Bila pada saatnya jangan kecewa atau terkejut apabila kehendak anak-anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua.


Anak-anak akan menjadi srigala, harimau, penjahat hingga teroris kalau di rumah tidak mendapatkan kenyamanan, kasih sayang, perlindungan, cinta.


Di rumahlah anak-anak mendapatkan bekal maksimal untuk mendapatkan segala-galanya untuk menghadapi kerasnya dunia.


Tugas mulia orang tua memberikan kasih sayang tidak bisa tergantikan oleh orang lain di dunia ini. Hanya dengan cinta kasih sayang yang tiada henti dari orang tua anak-anak akan selalu ingat kepada mereka berdua.


Kekuatan cinta kasih sayang akan mampu menangkal segala cobaan dan godaan di dunia ini.


Kemungkinan besar seperti ini.

Tugas Orang Tua Terhadap Anaknya

Bapak Dan Ibu Yang Kami Hormati,


Pendidikan anak bukan hanya terjadi selama di sekolah. Sekali lagisekolah hanya media, tempat belajar namun belajar sendiri membutuhkan waktu dan ruang yang tidak terbatas.


Para orang tua yang menyadari arti penting sebuah pendidikan akan berbuat maksimal untuk perkembangan teknis dan non teknis untuk anak.


Perkembangan bukan hanya fisik semata seperti badan sehat namun pola pikir dan pola tindakan juga harus sehat, cerdas, dan baik.


Orang tua selama ini kurang fokus soal mendidik anak-anaknya khususnya bidang akademik. Terbukti lembaga kursus laris manis dan menjadi bisnis yang menguntungkan bagi orang lain.


Dampaknya tidak terlalu signifikan bagi perkembangan anak !!!! Mungkin kurang bukti ilmiah namun pendidikan tidak hanya fokus pada perkembangan akademik semata.


Mendidik anak-anak bukan menjadikan anak-anak menjadi robot.


Inilah persoalan terbesar bagi orang tua yang tidak menyiapkan anak-anak mendapat pendidikan tidak hanya berasal dari sekolah.


Orang tua sebaiknya juga memahami perkembangan dunia pendidikan dan tidak tergantung pada guru les, lembaga pengajaran, atau orang lain.


Inilah tanggungjawab orang tua. Bukan masalah uang namun pendidikan terbaik berlangsung di rumah bersama orang tua. Kecuali untuk kasus tertentu misalnya hobi melukis, seni bernyanyi, matematika.

Kecerdasan Anak

Bapak Dan Ibu Yang Kami Hormati,


Pendidikan dasar sangatlah penting sebagai dasar membentuk karakter, membangun sikap dan perilaku yang terbaik, dan mencerdaskan pola pikirnya. Orang tua banyak yang tidak menyadari bahwa pembangunan dasar selalu dimulai mulai dasar yaitu ketika masa emas sekitar usia 0-5 tahun.


Anak-anak haruslah mendapatkan perhatian serius dari semua sisi dari orang tua. Tujuannya sangat jelas membangun secara teknis yaitu fisik yang maksimal melalui nutrisi yang terbaik.


Non teknis membangun sikap dan perilaku yang ideal dan proporsional demi mewujudkan karakter yang unggul pada diri anak.


Keduanya harus disiapkan dan dibangun oleh orang tua dengan berbagaia metode dan program yang jelas. Tingkat kecerdasan, pengalaman, kekayaan, akan mempengaruhi pola pembangunan anak yang ideal dan proporsional.


Anak-anak adalah aset kalau memang sengaja dibuat aset. Anak adalah generasi sebuah keluarga yang harus dipersiapkan sebaik mungkin.


Orang tua yang bijak harus memahami masalah pembangunan anak untuk menuju masa depan yang kemungkinan akan jauh lebih baik dengan program yang baik pula.


Inilah contoh sikap dan perilaku serta keinginan yang terbaik untuk anak kalau anak diangggap aset.