Kamis, 21 Juli 2016

Sekolah Mahal






Bapak Dan Ibu Yang kami Hormati,


Setiap tahun anak-anak akan memasuki tahapan baru ada yang naik kelas, ada yang baru masuk dan ada yang kelaur sekolah atau sudah lulus.


Siklus pendidikan memang seperti ini.


Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk mendidik bangsa dan tidak ada yang sama. Meski ada peringkat tertentu untuk menilai seberapa sempurna sebuah pendidikan di sebuah negara.


Ada parameternya sehingga kualitasnya pasti ketahuan.


Di Indonesia pendidikan masih carut mawut. Artinya masing-masing provinsi memiliki perbedaan yang jauh soal kriterianya dan kualitasnya.


Karena ada banyak alasan untuk menyebabkannya.


Persoalannya adalah tidak ada blue print tentang pendidikan karena pendidikan masih dianggap proyek. Terbukti adanya tumpang tindih soal penggunaan kurikulum. Selalu berganti pemerintahan selalu berganti kurikulum.


Ini adalah fakta sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia. Pendidikan masih tergolong mahal sehingga masyarakat banyak yang tidak bisa bersekolah.


Ada jurang pemisah yang besar antara pendidikan swasta dengan milik pemerintah.


Masyarakat meski cerdas memilih sekolah yang tepat untuk anak-anaknya. Seakan-akan ada kebebasan bagi sekolah swasta memberikan ongkos pendidikan mahal.


Sekolah masih dianggap ruang bisnis yang menguntungkan. Apakah ada jaminan kalau anak-anak sekolah yang mahal menjadi manusia yang seutuhnya, jujur, berbudi pekerti, ramah tamah kepada sesama dan orang lain.


Apakah mengenal etika, norma, yang berlaku di masyarakat, tidak sombong, tidak malas, dan akhirnya tidak menjadi koruptor !!!!


bukan hanya tugas guru namun orang tua juga penting terlibat di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar